Blogger Makassar · Blogging

Sarabba Cika; Sachet Penuh Kehangatan

Punya lidah “rempah” seperti saya ini terkadang membuat saya rada-rada underestimate dengan segala makanan dan minuman yang dibuat versi instannya.

Katakanlah daging ayam yang katanya “asli” dalam mi instant kemasan premium. Sayuran dan bakso kering di mie cup. Tidak ada yang cocok di lidah saya.

Prinsip saya, beri saya yang segar atau tidak sama sekali. Halah.

Eh, eh kecuali minuman jeruk bubuk yang maskotnya dua J. Jeruk dan Joshua. Nah kalalu itu saya suka. Hahaha.

Makanya waktu saya disodorkan satu sachet Sarabba Cika’, saya cuma oke-oke biasa. Tanpa ekspektasi dan tidak terlalu excited.

Oia, Sarabba Cika ini memang salah satu produk dari sahabat saya Bagus dan Fitrah, istrinya. Pertama launching kalau tidak salah tahun 2018 lalu. Sebelum Sarabba Cika, sudah hadir terlebih dahulu Mogu Kripik Jamur. Keduanya kini menjadi salah satu produk lokal andalan kota Maros.

Back to Sarabba instan kita.

Hari terlewat begitu saja dan tanpa saya sadari, sachet Sarabba Cika’ masih tergeletak tidak berdaya di dalam tas saya.

Pada satu hari yang membosankan di kantor, saya memutuskan membersihkan tas andalan yang sudah penuh sampah permen, struk belanja dan beberapa cokelat yang sudah lecek kemasannya. Di situlah saya akhirnya bertemu kembali Sarabba Cika terhimpit bus Tayo punya Kashva di sudut yang gelap dan sempit.

Bikin, ah. Saya membatin. Daripada kadaluarsa. *eh, hihihi

Cuuurrrrr. Air panas mulai mengisi mug ketika aroma khas sarabba mengudara dan memenuhi rongga hidung saya.

Ahhhhhh, segar.

Saya selalu suka aroma sarabba. Hangat dan manis. Perpaduannya membawa suasana ceria. Apalagi kalau ada ubi dan pisang goreng. Hahaha.

Ting-ting-ting. Ini suara sendok saya saat mengaduk sarabba. Sampai di sini, saya sudah cukup merasa Sarabba Cika bisa saya andalkan. Tinggal mencoba rasanya saja. Mudah-mudahan tidak mengecewakan.

Bismillah.

Slurrpp.

Wahhhh! ❤

Rasanya seperti rasa Sarabba asli! Jahat sekali saya selama ini mengaggap enteng Sarabba Cika. Pakai dianggurin lama lagi. Untung  belum kadaluarsa. Hahahaha.

Tentang Sarabba

Buat teman-teman yang belum tahu, Sarabba ini adalah minuman khas Makassar. Bahan utamanya adalah jahe, gula aren dan santan. Tapi yang menarik dari Sarabba Cika ini, jahe yang digunakan adalah jahe merah dan santannya yang disubstitusi dengan krimer.

Apa manfaat jahe merah sudah tahu kan yaa? Kalau belum, gugling. Hahaha.

Pokoknya, I want to congratulate my dear Bagus and Fitrah for this warm, sweet and nice sarabba.

Kalau sedang mager, malas pesan sarabba online, atau sedang jauh dari Makassar, Sarabba Cika ini sungguh bisa jadi andalan kita.

Teman-teman juga mau mencoba Sarabba Cika?

Kalau saya lebih suka pesan langsung di ownernya. Soalnya suka sekalian dengan pesan sudaranya Sarabba Cika, si Mogu jamur krispi, dong. Jamur tiram krispi enak, renyah dan tentu saja tanpa tambahan MSG.

Tapi Sarabba Cika juga bisa diperoleh di beberapa toko ole-ole di jalan Somba Opu dan jalan Pattimura, juga di semua outlet Browcyl. Harganya? Cukup dengan 20 ribu saja, teman-teman sudah bisa bawa pulang satu kotak berisi lima sachet Sarabba Cika.

Kalau begitu, yuk segera dicoba, ya! Jangan lupa nyetok yang banyak. Karena musim hujan sudah di depan mata, dan pasti kita butuh banyak kehangatan Sarabba Cika, selain mi rebus panas pakai telor dan cabe rawit, atau bakso tenes atau semangkuk coto atau, eh ini apaan sih! 😀 😀 😀

More Info:

Instagram Sarabba Cika

Facebook Sarabba Cika

#13tahunBloggerAM

#AMdukungUMKM

Tinggalkan komentar